Ditulis Oleh ; Siti Sri Ani
Semua orang senang, semua binatang senang. Kecuali satu ekor binatang yang hari itu sediiih banget. Kura-kura hari itu menangis. Tangisannya keras sekali hingga membangunkan Si Raja hutan.
“Kamu menangis kenapa, kura-kura?” tanya Harimau.
“Aku menangis karena ada yang mengejekku, Dia bilang begini, Kura-kura lambat, bawa rumah berat, weeekkk,” jawab Kura-kura.
“Tapi kamu tidak usah sedih Kura-kura, Tuhan … menciptakan semua makhluk ada kekurangan, ada kelebihan. Kekuranganmu jalannya lambat,” nasihat Harimau.
“Kelebihanku apa?” tanya kura-kura penasaran.
Ternyata, yang mengejek kura-kura adalah monyet.
Di atas pohon persis dibawahnya sungai, monyet lagi mengejek, “Kura-kura lambat bawa rumah berat, weeekk.”
Setelah mengejek, monyet terpeleset dari ranting dan jatuh ke sungai.
“Tolooooong …” teriak Monyet.
Kemudian kura-kura berenang sekuat tenaga menolong si monyet.
“Akhirnya aku selamat. Yang menolong aku, kura-kura yang tadi aku ejek? Seharusnya aku tidak mengejek. Aku minta maaf ya kura-kura,” kata Monyet.
“Iya aku maafkan. Tapi lain kali tidak boleh begitu,” jawab Kura-kura.
“Mulai hari ini aku berjanji, aku tidak akan mengejek lagi. Aku mau memuji kura-kura. Dengarkan ya Kura-kura hebat, berenang sangat cepat,” puji Monyet. ***